Welcome to Malia Nafia Rahayu's blog

Blog is the right place for me to share my mind

Wednesday, October 30, 2013

Korban Perfeksionitas

Perfeksionis, satu kata yang melambangkan kesempurnaan, tiada ampun jika terjadi kecacatan atau melenceng dari perencanaan awal yang begitu matang. Segalanya dimulai dari perencanaan yang begitu lama dan sangat matang, penuh kehati-hatian. Sifat ini melekat pada jiwa melankolis. Saya termasuk didalamnya. Selama ini saya selalu memberikan nasihat dan masukan pada orang-orang yang pernah mengikuti tes kepribadian dengan saya. Saya selalu mengatakan pada mereka "korban perfeksionis" untuk dapat menempatkan perfeksionitas mereka di posisi dan waktu yang tepat. Tidak melulu harus sempurna. Ya, saya bisa mengatakan itu pada orang lain. Namun implementasi pada diri sendiri ternyata cukup sulit. Hampir disetiap hal saya selalu berusaha perfect, apalagi pada hal yang berorientasi akademik, saya sangat ingin menjadi yang sempurna. Hal itu terlihat dari hasil pengerjaan tugas individu, kelompok, maupun ketika saya mengejar target diluar hal akademik. Satu alasan untuk selalu perfect 
"I want to seen so bright, seen too extraordinary in front of people".

Lelah, capek, menguras banyak waktu dan tenaga yap itu semua saya lalui, termasuk dalam pengerjaan tugas akhir yang sedang saya garap sekarang ini. Saya sudah mencoba memperjuangkannya dari semester lalu, mencoba berkonsultai dengan dosen konsentrasi, banyak masukan, ada yang pro dan ada yang kontra mengenai topik yang akan saya ambil. Hati saya mantap untuk menyudahinya ketika dosen wali saya mengatakan untuk sebaiknya tidak meneruskan topik tersebut meskipun saya sangat menginginkannya. Saya hibernasi selama 1 bulan ke kota santri Kediri untuk menenagkan diri dari segala penat yang selama beberapa lama waktu ini saya rasakan. 1 bulan penuh kesunyian. Saya tenang disini.

Hingga akhirnya saya harus kembali ke Bandung dan pulang ke Bekasi dan mendengar desas desus teman-teman yang lain sudah menggarap skripsinya bahkan sudah terlampau jauh. Hati ini sempat galau, mengindikasikan saya menjadi korban perfeksionitas, saya kalah dalam mencapai target kesempurnaan saya. Namun saya tidak menyayangkannya, hibernasi saya selama 1 bulan insya Allah akan mendatangkan keberuntungan bagi saya. Meskipun rasa semangat yang dulu membara di dalam diri ini kini menghilang. Sampai akhirnya dosen pembimbing saya yang baik hati membuatkan target untuk saya untuk bisa lulus di awal tahun depan.

Semangat muncul lagi, namun tak bertahan lama, keterbatasan teori pada topik yang akan saya garap membuat saya harus berdiam diri di depan laptop berjam-jam setiap hari berminggu-minggu sampai akhirnya saya menemui titik jenuh, penat, dan mentok. Air mata ini mengalir dari mata saya, membasahi pipi dan saya curahkan segalanya ke teman-teman seperjuangan di PPM, untungnya ada mereka yang mampu menghibur saya dan memberikan banyak masukan. Titik jenuh tersebut saya lalui dengan baik, bimbingan ketiga kalinya saya di ACC meskipun harus revisi di tempat.

Rasa penasaran saya pada topik yang akan saya garap ini mengantarkan saya pada rumah dosen kami di Jalan Padasuka Bandung, saya bersama Yollanda, sahabat sekonsentrasi saya mengunjungi rumahnya dan berkonsultasi. Banyak masukan yang beiau berikan, ide brilliant datang tanpa batas. Ide brilliant membuka cakrawala penelitian saya, sempat saya ingin menambah judul, merevisi konsep, bahkan menjadikannya sangat lengkap, beliau mendukung...

Perencanaan matang pun saya buat, hingga menguras tenaga dan pikiran. Saya lelah, perencanaan ini membuat saya hanya berjalan di tempat. Saya berkonsultasi lagi dengan dosen konsentrasi yang lain..

Namun sepulang saya ke PPM, akan sangat berat jika saya garap semua ide-ide tersebut. Namun rasa perfeksionis ini tetap menyelimuti pikiran yang masih berubah. Lalu kami pun berkonsultasi pada dosen konsentrasi lainnya beliau cukup dekat dengan saya karena beliau pernah memberikan kerjasama proyek pada saya dna kebetulan saya dipercaya untuk menjadi ketuanya. Beliau mengatakan "Ayo cepat Fia dikerjakan, kamu ini sebenernya bisa cepat selesai, kamu tuh pinter, kenapa sih? banyak pertimbangan ya?" dengan polos saya menjawab "iya pak, sebearnya sudah dari semester lalu saya sudah mau mulai menggarap proyek tugas akhir ini, awalnya say punya ide untuk membahas womenpreneur namun ..............................." semuanya saya bicarakan pada beliau dan beliau menyayangkan karena topik womenpreneur tersebut tidak saya lanjutkan. Namun saya mendapat 1 poin penting dari hasil diskusi ini. Banyak orang yang menaruh harapan besar pada saya bahwa saya akan lulus cepat.

Yollanda mengatakan ini pada saya saat perjalanan pulang "Iya fi, kamu itu kalo aku lihat, mikirnya terlalu ribet, udah aja fokus di sistem remunerasinya.Anak-anak banyak yang nanya Fia udah sampe mana, pasti udah jauh ya. Karena kamu kelihatan pintern rajinnya, kalo aku mah enggak hehe". Tersentuh hati ini mendengarnya...

Dosen, temen-temen satu angkatan, kakak tercinta, semua menaruh harapan pada saya bahwa saya yang akan memenagkan kompetisi lulusan tercepat, mahasiswi berprestasi Administrasi Bisnis UNPAD. Air mata rasanya ingin membasahi pipi ini, dimana saya yang selama ini tidak bersemangat? kurang apa lagi coba? Semua orang sudah mempercayakan saya, mengharapkan saya, namun saya sia-siakan segala harapan-harapan tersebut. Mereka adalah orang-orang yang terukir indah dalam hati saya dan akan selalu membayangi benak saya ketika semangat ini turun agar dapat membara kembali.

Saya tidak menyesali hibernasi saya selama 1 bulan, saya yakin hibernasi saya akan menghasilkan akhir yang bahagia, Alloh selalu bersama orang-orang yang sabar. 1 hal yang saya dapatkan pula, bahwa perseksionitas saya akan saya simpan sejenak. Saya berhasil menerapkan apa yang saya sarankan pada orang lain di dalam diri saya. Kini, dengan penuh semangat membara akan saya kuatkan tekad saya untuk mencapai target saya. Perfeksionitas mengajarkan saya banyak hal, terima kasih karena ada engkau yang melekat pada diri saya, namun saat ini kau perlu saya istirahatkan sebentar.

Always keep on fire for February 2014



Sunday, October 13, 2013

Again, Inspiration ...

Buku Dream Catcher yang saya pinjam dari seorang teman sepesantren saya memberikan banyak inspirasi, membuka wawasan saya, dan juga me-recharge semangat saya untuk tetap berkarya. Rupanya, banyak kebiasaan kecil yang ber-impact besar yang sudah saya tinggalkan di semester ini. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor memudarnya semangat saya di semester ini, kemungkinan besar begitu. Sangat penting memupuk jiwa visioner dalam hidup kita. melihat segala sesuatunya penuh optimistis, membuat tujuan" strategis untuk masa depan, berjuang sak pol kemampuan kita untuk meraihnya, dan suatu saat nanti hanyalah coretan-coretan indah yang terlihat pada tulisan tujuan-tujuan hidup kita selama periode itu. Di kala saya merasa sangat kecil, berada dibawah, pikiran mentok atau kalau di dunia writer dikenal dengan "writer's block", tak bergairah sama sekali; teman-teman datang memberi banyak motivasi, dan buku ini menjadi salah satu titik pencerah saya untuk kembali bersinar seperti dahulu kala. Alanda Kariza mencurahkan segala yang dia lakukan selama ini, sisi lain kehidupan nyatanya ia bagi kepada pembaca bukunya untuk dapat stay strong mengejar impian mereka.

Masih membahas novel pengembangan diri ini, satu kalimat yang begitu berarti untuk saya "Happiness is only real when shared" - Into The Wild. Masih teringat dalam benak saya ketika di akhir tahun lalu atau awal semester kemarin yang mana banyak junior saya dikampus baik yang kenal karena 1 dosen wali, 1 kepanitiaan, atau pernah mengikuti pelatihan bareng; mereka mengajak ngobrol saya bahkan ada yang mebela-belakan sms saya untuk meminta waktu saya sebentar untuk sharing dikampus mengenai pengalaman saya selama menjadi mahasiswa. Saya dengan senang hati membalas sms itu dan mencoba meluangkan waktu. Kami bertemu di meja batu fakultas saya, saling membagi cerita, mengobrol secara 2 arah dengan penuh semangat yang menggebu-gebu sambil mendorong ia untuk maju menggapai mimpi dan keinginannya. Suatu hal yang amat saya senangi ketika saya melihat orang-orang yang pernah berbagi dengan saya dapat tumbuh berprestasi dengan menggapai segala mimpinya hingga ia bisa bangga pada dirinya sendiri. Beberapa hari yang lalu saya pernah bertemu dengan mereka, rupanya mereka sedang sibuk dalam kegiatan himpunan. Saya bangga melihat fully effort yang mereka berikan dalam peran mereka. Saya suka menjadi mentor mereka, melihat mereka berkembang, dan akhirnya pergi meninggalkan mereka dengan senyum dan membuat kenangan indah dalam hati mereka.

Dahulu saya dapat mengibarkian bendera kemenangan dengan begitu bangga dan menjadi icon inspiration bagi beberapa kerabat maupun junior saya, kini saya harus menemukan sosok itu kembali dalam diri saya.
Teringat pesan salah satu dosen baru di jurusan saya di semester ini, asisten Bapak M. Rizal ini begitu cepatnya menjelma seperti Pak Rizal, begitu kami menyapa beliau. Cara mengajarnya sungguh mirip. Memberikan video dan memutar lagu di awal belajar dan menutup kuliah dengan memberikan kalimat-kalimat moyivasi juga kalimat pamungkas yang begitu dahsyat. Beliau mengatakan "Buat dan rancanglah masa depan kalian dengan tujuan-tujuan mulia dari sekarang sebelum terlambat, ketika nanti kalian telah menjadi sarjana dan kelak mencari pekerjaan, kalian tidak akan bingung dan terombang ambing oleh keadaan karena kalian sudah settle dengan tujuan hidup kalian sehingga kalian siap menghantam dunia kelak ketika kalian telah keluar dari UNPAD ini".Pesan Bu Lita selalu menginspirasi saya dan menggali kembali gairah kuliah saya yang hampir selalu melanda hari-hari saya. Saya selalu bersemangat jika hari Kamis tiba, karena saya akan bertemu Ibu Lita. Beliau selalu sharing dan selalu tersenyum, even we answer her question with wrong statement. Beliau juga mengatakan bahwa ia bukan orang baik, tapi beliau selalu berusaha melakukan kebaikan sebagai tabungan pahala untuk di akhirat nanti; melakukan segala sesuatu dengan hati, dengan cinta. Beliau tidak pernah membayangkan bahwa ia akan menjadi dosen, bahkan ia tidak pernah berpikiran untuk menjadi dosen, tapi hanya satu alasan ia untuk menjadi dosen, ia ingin mencari pahala, sungguh mulia. Melalui dua sosok yang baru-baru ini saya kenali, Alanda Kariza melalui novelnya meski dulu saya sempat membaca blognya namun baru kali ini saya mengenalinya begitu dalam dan Ibu Lita dengan filosofi kehidupannya yang begitu menyentuh; dapat mengahntarkan saya menjadi pribadi yang kembali bergairah untuk menata kembali "impian", memaknai arti sebuah mimpi, dan memperjuangkan segala mimpi dengan penuh komitmen.

Salah satu hal yang saat ini sempat saya lupakan adalah melakukan segala sesuatunya dengan penuh cinta, wholeheartedly. Jika kita melakukan segala tanggung jawab kita dengan penuh kesenangan, dengan cinta, dari hati, maka hasilnya pun akan dari hati juga, indah !.

Mengenang segala prestasi dan kisah indah saya bersama orang-orang yang pernah berbagi dengan saya merupakan hal yang dapat mengisi kembali bensin semangat dalam hidup ini. Mulai saat ini tak ada lagi "semuanya bergantung nanti" yang ada yaitu target, tujuan, dan pencapaian. Segalanya dapat terukur dengan pasti asalkan kita sudah meyakininya dengan memimpin hidup ini sebaik mungkin. Mimpi dan target-target saya di dua tahun silam ini sudah tercapai, kini saatnya me-renew my dream !

Layaknya Alanda Kariza, Iman Usman, pemuda yang lain, bahkan orang sepuh lainnya jika ditanya apa alasan mereka melakukan upaya yang begitu kuat untuk menggapai mimpi mereka, adalah faktor orang tua. Kami semua ingin mebahagiakan orang tua kami, melakukan yang terbaik untuk bangsa ini, menjadi pemuda pemimpin bangsa, dan mati dalam keadaan baik, berguna, dihormati, dan dikenang.

Saat ini, tugas akhir yang sedang saya ambil sungguh menyita waktu saya di depan laptop seharian, disamping mengikuti kegiatan pesantren yang cukup padat, doa selalu saya panjatkan di pagi, siang, sore, malam, mauoun di sepertiga malam yang akhir. Terkadang rasa lelah dan tuntutan pada Tuhan muncul dalam benak saya karena selama ini usaha lahir dan batin saya sepertinya belum membuahkan hasil. Tidak sopan mungkin, namun itulah yang terjadi saya tidak bisa memungkirinya. Saya yakin, orang iman itu percaya pada Tuhannya, percaya pada qodo dan qodar yang telah tertulis dalam lauhil mahfudz. Namun ada kalanya tingkat keimanan seseorang itu turun, mungkin saat itu iman saya sedang turun. Kini saya bangkit kembali dan melihat realita didepan mata bahwa saya harus segera menamatkan kuliah saya dan mengejar target selanjutnya.

Always believe, God always give what you need in timesPeran orang-orang terdekat juga sangat mempengaruhi perjuangan seseorang, saya harap di minggu ini segalanya bisa kembali membaik seperti dahulu lagi. Hubungan saya dengan orang terdekat saya bisa membaik, begitu pula dengan progres skripsi, dan persyaratan saya untuk masuk ke perusahaan tempat saya untuk melakukan penelitian. Di minggu ini pula orang terdekat saya akan melakukan sidang skripsinya, semoga segalanya lancar, aku selalu berdoa untukmu, tunggu aku di depanmu nanti. Sukses untuk hari kamis ini, aku akan mendampingimu, dan berikan support terbaik bagimu :)
In my sweet room, Bekasi

Thursday, October 10, 2013

Dimana Semangat Itu...

Yup, good night all, today my passion to write on this blog is come back. Seneng banget sore ini ! Selepas keluar kelas jam 5an sore ini, gue ga langsung balik ke ppm seperti biasa tapi mau ketemu maba 2013 buat minta ttd gue biar di acc jadi adik angkatnya adik angkat gue. Namanya Sofwan, orang Tasikmalaya, sunda banget brooo haha. Yup orangnya baik deh pokoknya, good ethics, sopan, dan ga neko-neko.

Selepas gue ketemu si Sofwan ini, banyak temen" 2013 yg ngerubungin gue buat minta ttd gue di buku PROFIT mereka. Walaaah dari mana aja neng baru sekarang minta ttd ane? huh haha, salah gue juga sih jarang nongol di kampus. Yaaah begitulah kesibukan sekarang memaksa gue untuk ga sering nogol di kampus. Tapi bukan berarti sombong yaaa. Terus ga lama, temen" 2010 yg ngambil konsentrasi keuangan pada keluar kelas, waaaah ketemu lah dengan yessicca, adam, nabilla, dan temen-temen lain. gue super kaget pas tiba" Nabilla teriak manggil nama gue n meluk gue. Dia kangen banget sama gue, inget 1 tahun yang lalu pas kita sama-sama jadi panitia PROFIT dan hectik abis plus stres banyak tekanan dari sana sini.
N : "Fiaaaaaaaaa, inget one years ago, kita kayak apa dulu, stres abis" (sambil berpelukan)
G: "iya hectic banget ngurusin buat PROFIT outbound huhuhu. Oia gimana tuh panitia yg sekarang kayaknya kasian banget deh"
N : "iya kasian banget, koor Acara kan Emiri yah, dia pernah datengin aku sambil nangis dipelukan aku huhuhu".
G : "iya kasian banget yg sekarang, yaudahlah semoga lancar aja outboundnya".

setelah itu dateng Yessicca sambil teriak juga "Fiaaaaaaaaaaaaaa" kaget banget gue abis iti gue teriak lagi "Yessiccaaaaaaaaa" sambil berpelukan juga. Dia ini temen lama gue semenjak semester 3. Kita suka duduk bareng di barisan pertama, kita sering 1 kelompok kalo ada tugas, ikutan kepanitiaan yang sama, saling mendukung dan saling mengagumi prestasi satu sama lain. Dia kagum banget dengan gue yg pernah ke Thailan dan Malaysia karena prestasi gue, sampai akhirnya dia bisa mewujudkan mimpi dia untuk keluar negeri dengan tujuan misi budaya, liburan bulan puasa lalu dia keliling Eropa bersma UKM baru di UNPAD yaitu Pasir Putih, mereka menari tarian daerah Indonesia. And you know what Minggu ini dia mau berangkat ke korea salam rangka kompetisi nyanyi gitu. Waaaah seneng punya temen sukses kayak kamu Yes, sukses terus !
With Yessicca, at bazaar PSB 5th semester, Dec 2012

Satu lagi sahabat gue yang selalu menenangkan hati ini dan selalu disamping gue saat ngerjain proyek PSB di semester 6 kemaren, Tio Alamanda. She's so cute and humble, selalu membantu dari belakang, perlahan tetapi pasti :). Thanks udah jadi temen gue.
With Tio, at FISIP Dago, Praktikum Perpajakan, 3th semester, 2011

Sore ini gue seneng banget, bisa ketemu temen’ ADBIS 2010, ngobrol bareng Darwin, Adam, Fikran, Aghnia, dan ngobrol bermanfaat bareng Rey pas kelas Hubungan Industrial. Gue kangen kalian semua. Ini yang gue cari selama ini, keluarga ADBIS 2010, kalian adalah semangat gue yang kini udah menghilang, memudar, ga kelihatan dimana sekarang berada. Semangat dan gairah gue dulu saat jadi panitia PROFIT maupun bersaing ketika UTS dan UAS karena kalian semua. Kalian keluarga sekaligus pendorong gue untuk maju dan berkembang. 



Satu hal yang selalu gue kenang, gue berprestasi dan berkarir cemerlang karena kalian Administrasi Bisnis 2010 !