Welcome to Malia Nafia Rahayu's blog

Blog is the right place for me to share my mind

Wednesday, December 25, 2013

Blur: Ketidakpastian Versi MTA



Halooo kali ini mari kita bahas tentang blurnya semester akhir. Whoop, kenapa gue sebut blur? Yup, blur banget, rasanya semester akhir itu penuh dengan ketidakpastian. Bukan cinta aja yang bisa bikin galau ternyata, tapi semester akhir juga, itulah hebatnya kuliah hahaha lengkap deeh. Ketika diawal masuk kuliah saat masih unyu-unyunya jadi maba kita udah menyetting target kita sampai waktu kelulusan kita itu kapan. Awal-awal semangat banget, dapet IPK bagus, selalu naik IPnya disetiap semester, kuliah ga pernah bolos, sampe bela-belain ikut semester pendek supaya SKSnya cepet abis dan luluspun bisa lebih cepat. Naaah sekarang faktanya, ketika mendekati hari H, kok malah jadi loyo yaaah. Banyak faktor sih yang bikin semangat ini bisa patah. Salah satu faktornya yang beranak pinak itu adalah “ketidakpastian”.

Nah lho kenapa ketidakpastian? Nih beberapa tentang ketidakpastian dari TA dan cara mengatasinya yang bisa gue share.

   1.  Belom dapet judul, waktu udah mendesak. Belom dapet judul bisa jadi karena situasi judul yang kita mau dengan kondisi lokasi penelitian kita ga pasti, maksudnya ketika kita dating ke lapangan belom tentu tema yang mau kita jadiin judul itu ada permasalahannya disana. Sebuah judul itu lahir kan dari sebuah masalah, ya gak? Akhirnya karena ketidakpastian ini kita harus merelakan salah satu, mau ganti judulnya yang disesuaikan sama permasalahan di lokasi atau ganti lokasi. Yang udah-udah sih bakal ganti judul, yaaa secara ngurus perizinannya aja udah ribet terus harus ganti lokasi pula, thanks deh. Yang paling menyedihkan ketika lo udah bikin draft bab 1, 2, 3 dan ternyata ketika lo kelapangan lo ga bisa dapetin datanya, pengen nangis rasanyaaaaaaaa. Ganti lagi ke judul yang baru huuuft. Dan lo tau ketika lo ganti judul otomatis lo ulang segalanya dari awal, lo cari buku lagi, cari referensi lagi, gilaaaaak !
 Tips: datangi dulu lokasi penelitian, amati permasalahan yg ada disana, baru deh bikin judul.

2. Lokasi penelitian udah fix, udah dapet judul sesuai permasalahan di lokasi. Jangan kira masalah selesai sampai disini. Dosen pembimbing, nah ini dia yang bikin segalanya yang udah fix tiba-tiba jadi ga pasti. Dospem yang perfeksionis dan teliti banget kadang bisa jadi penghalang kadang juga bisa bantu kita supaya TA kita bisa aman. Nah terkadang, buat tipikal dospem yang kayak gini, ketika semuanya udah fix terus tiba” beliau bilang “yaaah kalo judul ini mah udah banyak di perpus” yaaaah gileee kali udah susah setengah mati urus ini itu tiba” dengan mudahnya ngomong gitu hahahha. Yasudaaah mau apalagi, dari pada nanti di bimbingnya setengah” lebih baik ikuti saja.
Tips: bikin antara lo sama dospem lo klop, jadi jangan sampe salah langkah. Konsultasi sejelas-jelasnya, minta saran.

  3. Punya target maju ke meja hijau jurusan bulan sekian, tapi gaenak mau minta bimbingan sama dospem karena liburan. Naaah step selanjutnya ketika semua kesulitan diawal sudah dilalui, draft UP sudah selesai dibuat sampe harus begadang, berjuang ngeprint dengan printer yang suka ngadet tiba-tiba; kita punya target tanggal kapan akan maju UP, tapiiii ada ketidakpastian lagi, dospemnya antara mau/ga mau diajak bimbingan, kepotong waktu libur. Mau bimbingan jadi galau deeh. Beuuuuh sabar bin sabar yaaa, kalo udah kayak gini kepoin dospem adalah cara terampuh yang bisa dilakuin.
Tips: daripada lama-lama galau, mending coba Tanya orang terdekat dospem kita biasanya kalo lagi liburan gini beliau mau menerima bimbingan/ ga. Kalo belom dapet jawaban juga, yaa mau ga mau harus sms beliau langsung. Takut, cemas? Takut dikira ga sopan, hajaaaar ajah tapi tetep sopan yaah bahasa smsnya.

   4. Ketika kita ditanya target dan rencana kedepannya, mau lanjut S2 atau kerja.salah satu yang menjadi kegalauan juga di dalam diri kita ketika kita sudah mendapat gelar, jadilah kita seorang pengangguran. Maka dari itu harus cepet-cepet pasang rencana dari sekarang, tapi untuk masang rencananya aja masih galau, kenapa? Bingung mau lanjut S2 atau kerja. Disatu sisi kalo kita langsung kerja maka kita akan dapat penghasilan, bisa punya kebebasan finansial, bebas mengaktualisasikan diri kita, dan exactly kita bisa balas jasa ke orang tua yang udah nyekolahin kita bertahun-tahun. Tapi disisi lain ketika kita memilih S2, diwaktu yang bersamaan kita belum bisa memberi tapi masih diberi, sedih sih emang, tapi kesedihan itu akan dibayar dengan harapan kalo udah lulus nanti bakal dapet pekerjaan yang super duper valuable sehingga kita akan bisa langsung sukses. Yaaa at least gaji kita lebih gede daripada gaji fresh graduate, ya gak?. Nah pertanyaannya which one better? Which one should we take? Dua-duanya sama-sama bagus kok, ga ada yang salah, ga ada yang buruk. Toh pada kenyataannya kesuksesan kita dalam karir nanti itu ga ditentukan oleh pendidikan kita, tapi bagaimana kita bisa bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan, it’s not about IQ but EQ. Pendidikan hanya menjadi pondasi kita untuk mencapai posisi tersebut. Lalu yang menjadi penyangga supaya kita bisa settle adalah softskill kita.
Tips: Ikuti hati nurani, pertimbangkan baik-baik tentang untung ruginya dari kedua pilihan tersebut, sholat istikhoroh kalo perlu

Baru segini aja deh pengalaman ketidakpastian tentang mahasiswa semester akhir. Udah temen pada ngilang karena pada sibuk sama skripsinya masing-masing, mau balik males karena ditanyain keluarga kapan bisa diwisuda (beuuuuuh, UP aja belom, udah ngomong wisuda nih), mau liburan ga tenang jugaaa. Dan akhirnya motivasi yang ada hanyalah motivasi yang berasal dari dalam diri kita. Jangan takut gara-gara ga punya “cheerleader” yang bisa nyemangatin kita 24 jam, yang bisa nemenin kita saat cari buku, atau cari data ke lokasi penelitian, yang bisa nemenin kita saat mau bimbingan ke rumah dosen.

Kita tetep bisa kuat kok meskipun ga punya si doi karenaaaa sesungguhnya dan sebenarnya, motivasi terbesar itu adalah motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri sendiri. Believe, you can do it by yourself!. Owyaa yang terpenting dan paling utama minta doa restu orang tua terutama ibu, meskipun kita belum bisa mencapai keinginan beliau tapi percaya deh beliau selalu mensupport kita, baik dalam financial maupun non financial seperti doanya yang mustajab. Sisanya kita berdoa sepol kemampuan kita. Kalo yang doa Cuma ortu aja, yaaa lama lah dikabulinnya, wong yang butuh kita, jadi kita harus rajin ibadah juga. Serahin semuanya ke Allah, dan jangan ragu lagi sama mimpi-mimpi besar kita because Allah always beside you. And the last but not least, usaha juga harus pol yaa :).  

Keep fighting to pursue your target
Positive – Pray – Persistent

Thursday, November 14, 2013

Wanita, Makhluk Tuhan Paling Kuat

Pagi berkabut ini sungguh menusuk kulit begitu dalamnya, dinginnya pagi ini sungguh menyejukkan qolbu. Semua mulai sibuk memulai aktivitasnya. Hujan semalam, cuaca dingin, dan jalanan yang becek tak menjadi halangan. Pagi ini Granita akan bercerita tentang kehidupan dan sesosok makhluk Tuhan paling kuat. Granita, seorang teman penulis, yang memiliki banyak impian, selalu terinspirasi untuk terus maju, dan selalu berdoa pada Tuhannya.

 

Sungguh banyak wanita di dunia ini, jangankan dunia, dari 1 kelas saja bisa dipastikan jumlah wanitanya akan lebih banyak dari pada jumlah pria. Namun tak semua wanita sesuci wajahnya, perbedaan kepribadian, watak, dan juga cara berpikir seorang wanita membuatnya menjadi berbeda dengan wanita lain. Inilah hal yang sering menjadi pertimbangan besar seorang pria dalam memilih seorang wanita untuk menjadi teman hidupnya. Satu kata, inner beauty.




Wanita sholihah, satu figur yang menggambarkan inner beauty di dalamnya. Ia selalu menyejukkan hati orang-orang disekitarnya dengan perilaku dan akhlak baiknya. Tak perlu mengumbar make-up yang berlebih, menggunakan minyak wangi yang semerbak yang sama saja apabila menggunakannya seperti berbuat zina, dan tak perlu mengumbar suara lantang nan menggigit di depan khalayak umum. Semuanya biarlah berjalan secara natural. Ia percaya pada doa. Allah selalu bersama orang-orang yang sabar, sabar menanti doanya terkabul, sabar melaksanakan ibadah, sabar menjalani kehidupan yang mungkin berat baginya. Wanita sholihah mampu menghadapi kehidupan yang berat ini.



Malam itu Granita yang sudah lama tidak berkomunikasi dengan ibundanya merasa sangat begitu rindu dan ingin menceritakan kehidupannya dikota kecil ia berada. Granita senang sekali akan kabar yang baru saja ia terima bahwasanya ia dan temannya, Janet, akan melakukan magang/ job training di salah satu perusahaan besar di ibu kota ia berada. Perusahaan yang insya Allah akan baik untuknya saat ini maupun untuk masa depannya. Granita dan Janet  begitu dekat ketika mereka memilih konsentrasi yang sama dan berkomitmen untuk menyelesaikan tugas akhir bersama. Granita dan Janet saling menyemangati.



Di dalam pembicaraannya di telepon itu, Granita mengetahui bagaimana kondisi kesehatan ibundanya yang saat ini cukup mengkhawatirkan, ia juga memberi tahu mengenai kabar baik tentang proses magang dan penelitian yang akan ia jalani, memohon doa restu yang terbaik untuk proses tugas akhirnya, Ibundanya bersyukur pada apa yang akan dijalani oleh anaknya. Segala doa dan pesan dilontarkan oleh sang ibundanya. Tak apa jika ia ingin berkarir di ibu kota itu dan meninggalkan ibundanya di rumah besar tepi ibu kota negara ini sendirian. Ibundanya tak berkeberatan, apapun yang terbaik bagi anaknya dan selama anaknya bahagia, ibundanya tetap bahagia. Baginya tak jadi masalah jika masa tuanya harus ditinggal jauh oleh sang gadis satu-satunya. Granita ingin menangis rasanya, namun ia tak bergumam sedikitpun. Sungguh baik ibundanya. Ia sangat menyayangi ibundanya.



Dalam pembicaraan itu pula, Granita diberikan wawasan tentang kehidupan oleh ibundanya. Terlontar banyak pesan untuk Granita agar kelak ia menjadi wanita yang kuat seperti ibundanya. Seorang wanita memang sosok yang akan merasakan kesakitan, merasakan aniaya, dan merasakan kekalahan karena harus banyak mengalah. Suatu saat nanti tak ada yang tahu bagaimana keadaannya, ketika seorang wanita sudah berumah tangga dan sangat mencintai suaminya, bisa saja ditengah-tengah perjalanan kehidupannya itu terjadi pengkhianatan diantara keduanya. Wanita tak boleh terlalu mencintai prianya begitu dalam, jikalau semua harapannya tidak terjadi maka ia pun akan merasa kesakitan dan kepedihan yang begitu dalam, wanita berperasaan, tidak seperti laki-laki yang berlogika. Jikalau ditengah-tengah kehidupan rumah tangganya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, wanita bisa menuntut prianya karena yang begitu dalam cintanya adalah sang pria. Jikalau semuanya harus kandas, wanita tak akan merasa begitu jatuh, karena ia tak begitu mementingkan cintanya.



Wanita harus selalu bersemangat, mandiri, mampu bersaing dengan para pria agar ia mampu membantu prianya dan mampu mandiri jikalau akan sendiri. Wanita tak boleh menomorsatukan perasaannya. Logikanya pun harus berperan utama. Wanita harus tegar dan bersabar dalam menghadapi naik turunnya keharmonisan kehidupan rumah tangganya, serahkan segalanya pada Allah, berjuang secara lahir dan bathin hingga akhirnya anak-anaknya pun dapat melihat mana yang terbaik, mana yang benar, mana yang bisa mereka jadikan figur untuk kehidupannya di masa depan. Bukan bermaksud untuk menyaingi para lelaki, namun seorang wanita pun harus bisa mandiri tanpa bantuan para pria. Saat ini yang bisa dilakukan hanyalah berdoa, meningkatkan keimanan, dan berhati-hati dalam bertindak agar semuanya bisa berjalan harmonis.



Granita berdiam sejenak mendengarkan nasihat ibundanya. Ia berapi-api untuk semakin menebar benderanya, semakin berapi-api untuk menggapai mimpinya. Ia berjanjia akan membahagiakan ibundanya, memposisikan dirinya bisa sukses seperti kakak laki-lakinya maupun kakak perempuannya. Kini gender tidak lagi menjadi pagar batas yang menghalangi siapa saja untuk bergerak luas. Perempuanpun bisa berdiri tegak layaknya laki-laki hebat. Semuanya Granita dapatkan sebab pelajaran hidup dari keluarganya yang begitu dalam. 



Granita mendapat banyak pelajaran di malam itu
Hujan disertai angin semilir membuat semua orang mengantuk pada malam itu
Pembicaraanpun selesai
Granita terlelap dalam mimpinya ...

Tuesday, November 5, 2013

Senja Kelabu di Mata Rana

Sore itu matahari tak menampakkan keindahannya. Keindahannya tertutup  oleh kabut kelabu yang sangat mengganggu penglihatan orang-orang yang sedang menikmati sore. Kabut kelabu itu datang seperti tak mengerti bahwa banyak ribuan mata yang sedang asyik berjuang melawan jalanan untuk tiba ke tempat mereka masing-masing.

Di sore senja itu, Rana, wanita baik, sempurna, penuh semangat hidup yang tinggi, percaya bahwa segala sesuatu yang ia harapkan akan mungkin terjadi dengan usaha lahir maupun batin, seorang wanita yang kuat; berprestasi; dapat meraih segala target dan keinginan hidupnya, seorang yang suci dan tulus, seorang pekerja keras yang tak kenal lelah untuk memperjuangkan apapun yang ia inginkan; yang ia harapkan, seorang yang selalu memuja laki-laki yang belum pasti namun ada keyakinan kuat di dalam hatinya, seorang yang hanya bisa menatap laki-laki pujaannya dari kejauhan; tak ada sedikitpun ada keinginan untuk mendekati dan memperlihatkan isi hatinya meskipun ia tahu betul bahwa ada rasa yang kuat didalam hatinya untuk lelaki tersebut; ia selalu menjaga kesucian perasaan tersebut agar indah pada waktunya. Rana, sedang meratapi langit senja kelabu ini.

Rana, seorang gadis paruh baya yang pernah merasakan getir manis pahit kehidupannya di luar, tahu betul seperti apa hal-hal baik maupun buruk yang pernah ia lakukan. Rana seorang gadis yang kuat, suatu hari di tahun baru, ia berjanji pada dirinya untuk menjadikan pribadinya yang jauh lebih baik. Ia tinggalkan semua kehidupan kelamnya, ia pupuk kehidupan suci nan kekal kelak disana. Memupuk amalan baik demi mensucikan hati, diri, dan pikiran. 
"Rana keluar dari zona nyamannya..."

Orang-orang yang mengelu-elukannya sama bertanya kemana perginya Rana saat ini, dimana ia berada, apa kabar ia, sudah sejauh apalagi ia melangkah mencoretkan warna-warna baru dalam kertas putih kehidupannya. Ya, semuanya sama-sama merindukan Rana, namun sayang ia telah meninggalkan itu semua. Sudah cukup semua getir kehidupan ia rasakan, baginya, kehidupan duniawinya sudah terpenuhi, saatnya memperbaiki diri untuk surgawinya. Di kehidupan barunya, Rana bertemu kembali dengan pria yang pernah ia kagumi sebelumnya, pria yang sempat menghilang dari benaknya karena kesibukan duniawinya. Lelaki suci yang ia yakini dapat menjaganya dalam urusan dunia maupun akhirotnya.

Hari itu Rana sangat bersemangat, hari ini ia akan bisa menatap pujaannya lebih dekat. Kesempatan datang padanya untuk bisa berada disamping Abrian, seorang pria pujaan Rana yang insya Allah bisa membimbingnya ke surga yang kekal. Namun kesempatan itu tak ia hiraukan, ia sangat menjaga kehati-hatiannya agar segalanya bisa berjalan sesuai dengan syariat yang sesuai. Rana hanya bisa melihat punggung, lengan tangan kiri, dan pipi kirinya. Meski demikian Rana sungguh bersyukur. Ia tak tahu apa yang membuatknya mengagumi pria ini, pria yang banyak dipojokkan oleh orang lain bahkan oleh teman-teman terdekatnya. Baginya, Abrian sangat sempurna. Masalah hati, hanya Tuhan yang dapat membolak-balikkannya.

Di sore itu Rana mendengar cerita dari sahabat dekatnya, yang juga sahabat Abrian, paras Rana yang ceria dan elok bagaikan bunga yang baru dewasa dan semerbak harumnya berubah menjadi langit hitam yang ingin memancarkan kilat besar seakan-akan ingin hujan. Tak ada ketetapan dari Abrian, tak ada kepastian darinya, tak ada keinginan kuat untuk memperjuangkan  perkara hatinya meski Abrian tahu bahwa ia menginginkannya. Banyak pihak menantang, namun ia tak berusaha untuk mencekalnya, berusaha melawannya.
Rana siap mengarungi tantangan, namun Abrian diam di tempat...

Rana yang selalu mengaguminya, mendoakannya dalam setiap doa, mengharapkan yang terbaiklah yang terjadi padanya; lelah.... 
"Tak bisa jika hanya salah satu yang berjuang sendiri..."
Rana yang telah dapat menerima apapun kekurangan Abrian selalu semangat dan bersedia menutupi kekurangan tersebut dengan segala kuasanya tak bisa berbuat lebih, keputusannya sudah bulat. Bertahun-tahun Rana menunggu dan mengharapkannya namun Abrian tak melakukan usaha lebih jauh.

Hati Rana bergejolak, apalagi di sore itu ia melihat Abrian sedang asyik dengan wanita yang baru saja ia kenal. Sangat asyik mereka mengobrol. Hati Rana berkecamuk sungguh hebat. Keputusan Rana semakin bulat, tak ada lagi yang harus diperjuangkan, semua sudah berakhir. Harapan itu mungkin masih ada, tapi hati Rana sudah pecah bagaikan kapal yang karam ditengah samudra yang memuntahkan segala isinya kedalam air biru yang begitu dalam, menelan begitu banyak korban, menghancurkan banyak harapan indah, semua luluh lantak tak berdaya. Rana mengkristalkan segalanya dengan butiran air mata indah yang turun membasahi pipinya. Semuanya isi hatinya ia tumpahkan tak tertahan sedikitpun. 
Rana telah menyerah...

Senja itu telah menjadi saksi buta seperti apa gejolak hatinya...
Rana menjumpai titik terendah dalam hidupnya untuk yang kedua kalinya...

Rana sang gadis sempurna nan elok parasnya, tak berhenti sampai disitu. Ia akan berputar 360 derajat, ia akan lupakan Abrian sekuat kemampuannya, lelaki yang tak bisa menjaga perasaannya, yang tak bisa berjuang meski Rana sudah ingin berjuang, yang tak mampu memberikan kepastian meskipun Rana tak mengharapkan kepastian itu begitu dalam.

Rana bangkit kembali di malam yang sunyi ini...
Matanya berbinar-binar menatap masa depannya, tak ada lagi kata-kata ataupun bayangan tentang kumpulan abjad yang apabila disatukan terbaca "A-b-r-i-a-n".
Rana akan mengejar mimpi duniawinya kembali, memberikan kasih sayang seutuhnya untuk orang-orang yang ia cintai, dan menemukan harapan baru. Rana akan membuktikan ia mampu bangkit tanpa ada sosok pria itu didalam kehidupannya.

Rana berapi-api kembali...
Hilang sudah air mata ini...
Senja kelabu sudah lewat...

Wednesday, October 30, 2013

Korban Perfeksionitas

Perfeksionis, satu kata yang melambangkan kesempurnaan, tiada ampun jika terjadi kecacatan atau melenceng dari perencanaan awal yang begitu matang. Segalanya dimulai dari perencanaan yang begitu lama dan sangat matang, penuh kehati-hatian. Sifat ini melekat pada jiwa melankolis. Saya termasuk didalamnya. Selama ini saya selalu memberikan nasihat dan masukan pada orang-orang yang pernah mengikuti tes kepribadian dengan saya. Saya selalu mengatakan pada mereka "korban perfeksionis" untuk dapat menempatkan perfeksionitas mereka di posisi dan waktu yang tepat. Tidak melulu harus sempurna. Ya, saya bisa mengatakan itu pada orang lain. Namun implementasi pada diri sendiri ternyata cukup sulit. Hampir disetiap hal saya selalu berusaha perfect, apalagi pada hal yang berorientasi akademik, saya sangat ingin menjadi yang sempurna. Hal itu terlihat dari hasil pengerjaan tugas individu, kelompok, maupun ketika saya mengejar target diluar hal akademik. Satu alasan untuk selalu perfect 
"I want to seen so bright, seen too extraordinary in front of people".

Lelah, capek, menguras banyak waktu dan tenaga yap itu semua saya lalui, termasuk dalam pengerjaan tugas akhir yang sedang saya garap sekarang ini. Saya sudah mencoba memperjuangkannya dari semester lalu, mencoba berkonsultai dengan dosen konsentrasi, banyak masukan, ada yang pro dan ada yang kontra mengenai topik yang akan saya ambil. Hati saya mantap untuk menyudahinya ketika dosen wali saya mengatakan untuk sebaiknya tidak meneruskan topik tersebut meskipun saya sangat menginginkannya. Saya hibernasi selama 1 bulan ke kota santri Kediri untuk menenagkan diri dari segala penat yang selama beberapa lama waktu ini saya rasakan. 1 bulan penuh kesunyian. Saya tenang disini.

Hingga akhirnya saya harus kembali ke Bandung dan pulang ke Bekasi dan mendengar desas desus teman-teman yang lain sudah menggarap skripsinya bahkan sudah terlampau jauh. Hati ini sempat galau, mengindikasikan saya menjadi korban perfeksionitas, saya kalah dalam mencapai target kesempurnaan saya. Namun saya tidak menyayangkannya, hibernasi saya selama 1 bulan insya Allah akan mendatangkan keberuntungan bagi saya. Meskipun rasa semangat yang dulu membara di dalam diri ini kini menghilang. Sampai akhirnya dosen pembimbing saya yang baik hati membuatkan target untuk saya untuk bisa lulus di awal tahun depan.

Semangat muncul lagi, namun tak bertahan lama, keterbatasan teori pada topik yang akan saya garap membuat saya harus berdiam diri di depan laptop berjam-jam setiap hari berminggu-minggu sampai akhirnya saya menemui titik jenuh, penat, dan mentok. Air mata ini mengalir dari mata saya, membasahi pipi dan saya curahkan segalanya ke teman-teman seperjuangan di PPM, untungnya ada mereka yang mampu menghibur saya dan memberikan banyak masukan. Titik jenuh tersebut saya lalui dengan baik, bimbingan ketiga kalinya saya di ACC meskipun harus revisi di tempat.

Rasa penasaran saya pada topik yang akan saya garap ini mengantarkan saya pada rumah dosen kami di Jalan Padasuka Bandung, saya bersama Yollanda, sahabat sekonsentrasi saya mengunjungi rumahnya dan berkonsultasi. Banyak masukan yang beiau berikan, ide brilliant datang tanpa batas. Ide brilliant membuka cakrawala penelitian saya, sempat saya ingin menambah judul, merevisi konsep, bahkan menjadikannya sangat lengkap, beliau mendukung...

Perencanaan matang pun saya buat, hingga menguras tenaga dan pikiran. Saya lelah, perencanaan ini membuat saya hanya berjalan di tempat. Saya berkonsultasi lagi dengan dosen konsentrasi yang lain..

Namun sepulang saya ke PPM, akan sangat berat jika saya garap semua ide-ide tersebut. Namun rasa perfeksionis ini tetap menyelimuti pikiran yang masih berubah. Lalu kami pun berkonsultasi pada dosen konsentrasi lainnya beliau cukup dekat dengan saya karena beliau pernah memberikan kerjasama proyek pada saya dna kebetulan saya dipercaya untuk menjadi ketuanya. Beliau mengatakan "Ayo cepat Fia dikerjakan, kamu ini sebenernya bisa cepat selesai, kamu tuh pinter, kenapa sih? banyak pertimbangan ya?" dengan polos saya menjawab "iya pak, sebearnya sudah dari semester lalu saya sudah mau mulai menggarap proyek tugas akhir ini, awalnya say punya ide untuk membahas womenpreneur namun ..............................." semuanya saya bicarakan pada beliau dan beliau menyayangkan karena topik womenpreneur tersebut tidak saya lanjutkan. Namun saya mendapat 1 poin penting dari hasil diskusi ini. Banyak orang yang menaruh harapan besar pada saya bahwa saya akan lulus cepat.

Yollanda mengatakan ini pada saya saat perjalanan pulang "Iya fi, kamu itu kalo aku lihat, mikirnya terlalu ribet, udah aja fokus di sistem remunerasinya.Anak-anak banyak yang nanya Fia udah sampe mana, pasti udah jauh ya. Karena kamu kelihatan pintern rajinnya, kalo aku mah enggak hehe". Tersentuh hati ini mendengarnya...

Dosen, temen-temen satu angkatan, kakak tercinta, semua menaruh harapan pada saya bahwa saya yang akan memenagkan kompetisi lulusan tercepat, mahasiswi berprestasi Administrasi Bisnis UNPAD. Air mata rasanya ingin membasahi pipi ini, dimana saya yang selama ini tidak bersemangat? kurang apa lagi coba? Semua orang sudah mempercayakan saya, mengharapkan saya, namun saya sia-siakan segala harapan-harapan tersebut. Mereka adalah orang-orang yang terukir indah dalam hati saya dan akan selalu membayangi benak saya ketika semangat ini turun agar dapat membara kembali.

Saya tidak menyesali hibernasi saya selama 1 bulan, saya yakin hibernasi saya akan menghasilkan akhir yang bahagia, Alloh selalu bersama orang-orang yang sabar. 1 hal yang saya dapatkan pula, bahwa perseksionitas saya akan saya simpan sejenak. Saya berhasil menerapkan apa yang saya sarankan pada orang lain di dalam diri saya. Kini, dengan penuh semangat membara akan saya kuatkan tekad saya untuk mencapai target saya. Perfeksionitas mengajarkan saya banyak hal, terima kasih karena ada engkau yang melekat pada diri saya, namun saat ini kau perlu saya istirahatkan sebentar.

Always keep on fire for February 2014



Sunday, October 13, 2013

Again, Inspiration ...

Buku Dream Catcher yang saya pinjam dari seorang teman sepesantren saya memberikan banyak inspirasi, membuka wawasan saya, dan juga me-recharge semangat saya untuk tetap berkarya. Rupanya, banyak kebiasaan kecil yang ber-impact besar yang sudah saya tinggalkan di semester ini. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor memudarnya semangat saya di semester ini, kemungkinan besar begitu. Sangat penting memupuk jiwa visioner dalam hidup kita. melihat segala sesuatunya penuh optimistis, membuat tujuan" strategis untuk masa depan, berjuang sak pol kemampuan kita untuk meraihnya, dan suatu saat nanti hanyalah coretan-coretan indah yang terlihat pada tulisan tujuan-tujuan hidup kita selama periode itu. Di kala saya merasa sangat kecil, berada dibawah, pikiran mentok atau kalau di dunia writer dikenal dengan "writer's block", tak bergairah sama sekali; teman-teman datang memberi banyak motivasi, dan buku ini menjadi salah satu titik pencerah saya untuk kembali bersinar seperti dahulu kala. Alanda Kariza mencurahkan segala yang dia lakukan selama ini, sisi lain kehidupan nyatanya ia bagi kepada pembaca bukunya untuk dapat stay strong mengejar impian mereka.

Masih membahas novel pengembangan diri ini, satu kalimat yang begitu berarti untuk saya "Happiness is only real when shared" - Into The Wild. Masih teringat dalam benak saya ketika di akhir tahun lalu atau awal semester kemarin yang mana banyak junior saya dikampus baik yang kenal karena 1 dosen wali, 1 kepanitiaan, atau pernah mengikuti pelatihan bareng; mereka mengajak ngobrol saya bahkan ada yang mebela-belakan sms saya untuk meminta waktu saya sebentar untuk sharing dikampus mengenai pengalaman saya selama menjadi mahasiswa. Saya dengan senang hati membalas sms itu dan mencoba meluangkan waktu. Kami bertemu di meja batu fakultas saya, saling membagi cerita, mengobrol secara 2 arah dengan penuh semangat yang menggebu-gebu sambil mendorong ia untuk maju menggapai mimpi dan keinginannya. Suatu hal yang amat saya senangi ketika saya melihat orang-orang yang pernah berbagi dengan saya dapat tumbuh berprestasi dengan menggapai segala mimpinya hingga ia bisa bangga pada dirinya sendiri. Beberapa hari yang lalu saya pernah bertemu dengan mereka, rupanya mereka sedang sibuk dalam kegiatan himpunan. Saya bangga melihat fully effort yang mereka berikan dalam peran mereka. Saya suka menjadi mentor mereka, melihat mereka berkembang, dan akhirnya pergi meninggalkan mereka dengan senyum dan membuat kenangan indah dalam hati mereka.

Dahulu saya dapat mengibarkian bendera kemenangan dengan begitu bangga dan menjadi icon inspiration bagi beberapa kerabat maupun junior saya, kini saya harus menemukan sosok itu kembali dalam diri saya.
Teringat pesan salah satu dosen baru di jurusan saya di semester ini, asisten Bapak M. Rizal ini begitu cepatnya menjelma seperti Pak Rizal, begitu kami menyapa beliau. Cara mengajarnya sungguh mirip. Memberikan video dan memutar lagu di awal belajar dan menutup kuliah dengan memberikan kalimat-kalimat moyivasi juga kalimat pamungkas yang begitu dahsyat. Beliau mengatakan "Buat dan rancanglah masa depan kalian dengan tujuan-tujuan mulia dari sekarang sebelum terlambat, ketika nanti kalian telah menjadi sarjana dan kelak mencari pekerjaan, kalian tidak akan bingung dan terombang ambing oleh keadaan karena kalian sudah settle dengan tujuan hidup kalian sehingga kalian siap menghantam dunia kelak ketika kalian telah keluar dari UNPAD ini".Pesan Bu Lita selalu menginspirasi saya dan menggali kembali gairah kuliah saya yang hampir selalu melanda hari-hari saya. Saya selalu bersemangat jika hari Kamis tiba, karena saya akan bertemu Ibu Lita. Beliau selalu sharing dan selalu tersenyum, even we answer her question with wrong statement. Beliau juga mengatakan bahwa ia bukan orang baik, tapi beliau selalu berusaha melakukan kebaikan sebagai tabungan pahala untuk di akhirat nanti; melakukan segala sesuatu dengan hati, dengan cinta. Beliau tidak pernah membayangkan bahwa ia akan menjadi dosen, bahkan ia tidak pernah berpikiran untuk menjadi dosen, tapi hanya satu alasan ia untuk menjadi dosen, ia ingin mencari pahala, sungguh mulia. Melalui dua sosok yang baru-baru ini saya kenali, Alanda Kariza melalui novelnya meski dulu saya sempat membaca blognya namun baru kali ini saya mengenalinya begitu dalam dan Ibu Lita dengan filosofi kehidupannya yang begitu menyentuh; dapat mengahntarkan saya menjadi pribadi yang kembali bergairah untuk menata kembali "impian", memaknai arti sebuah mimpi, dan memperjuangkan segala mimpi dengan penuh komitmen.

Salah satu hal yang saat ini sempat saya lupakan adalah melakukan segala sesuatunya dengan penuh cinta, wholeheartedly. Jika kita melakukan segala tanggung jawab kita dengan penuh kesenangan, dengan cinta, dari hati, maka hasilnya pun akan dari hati juga, indah !.

Mengenang segala prestasi dan kisah indah saya bersama orang-orang yang pernah berbagi dengan saya merupakan hal yang dapat mengisi kembali bensin semangat dalam hidup ini. Mulai saat ini tak ada lagi "semuanya bergantung nanti" yang ada yaitu target, tujuan, dan pencapaian. Segalanya dapat terukur dengan pasti asalkan kita sudah meyakininya dengan memimpin hidup ini sebaik mungkin. Mimpi dan target-target saya di dua tahun silam ini sudah tercapai, kini saatnya me-renew my dream !

Layaknya Alanda Kariza, Iman Usman, pemuda yang lain, bahkan orang sepuh lainnya jika ditanya apa alasan mereka melakukan upaya yang begitu kuat untuk menggapai mimpi mereka, adalah faktor orang tua. Kami semua ingin mebahagiakan orang tua kami, melakukan yang terbaik untuk bangsa ini, menjadi pemuda pemimpin bangsa, dan mati dalam keadaan baik, berguna, dihormati, dan dikenang.

Saat ini, tugas akhir yang sedang saya ambil sungguh menyita waktu saya di depan laptop seharian, disamping mengikuti kegiatan pesantren yang cukup padat, doa selalu saya panjatkan di pagi, siang, sore, malam, mauoun di sepertiga malam yang akhir. Terkadang rasa lelah dan tuntutan pada Tuhan muncul dalam benak saya karena selama ini usaha lahir dan batin saya sepertinya belum membuahkan hasil. Tidak sopan mungkin, namun itulah yang terjadi saya tidak bisa memungkirinya. Saya yakin, orang iman itu percaya pada Tuhannya, percaya pada qodo dan qodar yang telah tertulis dalam lauhil mahfudz. Namun ada kalanya tingkat keimanan seseorang itu turun, mungkin saat itu iman saya sedang turun. Kini saya bangkit kembali dan melihat realita didepan mata bahwa saya harus segera menamatkan kuliah saya dan mengejar target selanjutnya.

Always believe, God always give what you need in timesPeran orang-orang terdekat juga sangat mempengaruhi perjuangan seseorang, saya harap di minggu ini segalanya bisa kembali membaik seperti dahulu lagi. Hubungan saya dengan orang terdekat saya bisa membaik, begitu pula dengan progres skripsi, dan persyaratan saya untuk masuk ke perusahaan tempat saya untuk melakukan penelitian. Di minggu ini pula orang terdekat saya akan melakukan sidang skripsinya, semoga segalanya lancar, aku selalu berdoa untukmu, tunggu aku di depanmu nanti. Sukses untuk hari kamis ini, aku akan mendampingimu, dan berikan support terbaik bagimu :)
In my sweet room, Bekasi

Thursday, October 10, 2013

Dimana Semangat Itu...

Yup, good night all, today my passion to write on this blog is come back. Seneng banget sore ini ! Selepas keluar kelas jam 5an sore ini, gue ga langsung balik ke ppm seperti biasa tapi mau ketemu maba 2013 buat minta ttd gue biar di acc jadi adik angkatnya adik angkat gue. Namanya Sofwan, orang Tasikmalaya, sunda banget brooo haha. Yup orangnya baik deh pokoknya, good ethics, sopan, dan ga neko-neko.

Selepas gue ketemu si Sofwan ini, banyak temen" 2013 yg ngerubungin gue buat minta ttd gue di buku PROFIT mereka. Walaaah dari mana aja neng baru sekarang minta ttd ane? huh haha, salah gue juga sih jarang nongol di kampus. Yaaah begitulah kesibukan sekarang memaksa gue untuk ga sering nogol di kampus. Tapi bukan berarti sombong yaaa. Terus ga lama, temen" 2010 yg ngambil konsentrasi keuangan pada keluar kelas, waaaah ketemu lah dengan yessicca, adam, nabilla, dan temen-temen lain. gue super kaget pas tiba" Nabilla teriak manggil nama gue n meluk gue. Dia kangen banget sama gue, inget 1 tahun yang lalu pas kita sama-sama jadi panitia PROFIT dan hectik abis plus stres banyak tekanan dari sana sini.
N : "Fiaaaaaaaaa, inget one years ago, kita kayak apa dulu, stres abis" (sambil berpelukan)
G: "iya hectic banget ngurusin buat PROFIT outbound huhuhu. Oia gimana tuh panitia yg sekarang kayaknya kasian banget deh"
N : "iya kasian banget, koor Acara kan Emiri yah, dia pernah datengin aku sambil nangis dipelukan aku huhuhu".
G : "iya kasian banget yg sekarang, yaudahlah semoga lancar aja outboundnya".

setelah itu dateng Yessicca sambil teriak juga "Fiaaaaaaaaaaaaaa" kaget banget gue abis iti gue teriak lagi "Yessiccaaaaaaaaa" sambil berpelukan juga. Dia ini temen lama gue semenjak semester 3. Kita suka duduk bareng di barisan pertama, kita sering 1 kelompok kalo ada tugas, ikutan kepanitiaan yang sama, saling mendukung dan saling mengagumi prestasi satu sama lain. Dia kagum banget dengan gue yg pernah ke Thailan dan Malaysia karena prestasi gue, sampai akhirnya dia bisa mewujudkan mimpi dia untuk keluar negeri dengan tujuan misi budaya, liburan bulan puasa lalu dia keliling Eropa bersma UKM baru di UNPAD yaitu Pasir Putih, mereka menari tarian daerah Indonesia. And you know what Minggu ini dia mau berangkat ke korea salam rangka kompetisi nyanyi gitu. Waaaah seneng punya temen sukses kayak kamu Yes, sukses terus !
With Yessicca, at bazaar PSB 5th semester, Dec 2012

Satu lagi sahabat gue yang selalu menenangkan hati ini dan selalu disamping gue saat ngerjain proyek PSB di semester 6 kemaren, Tio Alamanda. She's so cute and humble, selalu membantu dari belakang, perlahan tetapi pasti :). Thanks udah jadi temen gue.
With Tio, at FISIP Dago, Praktikum Perpajakan, 3th semester, 2011

Sore ini gue seneng banget, bisa ketemu temen’ ADBIS 2010, ngobrol bareng Darwin, Adam, Fikran, Aghnia, dan ngobrol bermanfaat bareng Rey pas kelas Hubungan Industrial. Gue kangen kalian semua. Ini yang gue cari selama ini, keluarga ADBIS 2010, kalian adalah semangat gue yang kini udah menghilang, memudar, ga kelihatan dimana sekarang berada. Semangat dan gairah gue dulu saat jadi panitia PROFIT maupun bersaing ketika UTS dan UAS karena kalian semua. Kalian keluarga sekaligus pendorong gue untuk maju dan berkembang. 



Satu hal yang selalu gue kenang, gue berprestasi dan berkarir cemerlang karena kalian Administrasi Bisnis 2010 !

Sunday, September 29, 2013

Sat Night at My Room

Ketika gue menulis ini, gue berada di suatu ruangan berukuran 3x3 meter ditemani lemari baju yang pintunya berubah menjadi ‘mading dadakan’, lemari excel yang tiap-tiap lacinya berisi kategori barang-barang yang berbeda, kasur berseprai animal zoo dan tumpukan buku-buku juga handout yang dimiliki semasa kuliah. Inilah kamar pesantren gue.

Malam ini malam minggu, gue udah sadar sih, tapi ga ada planning mau ngapa-ngapain. Seharusnya gue ngerjain revisi matriks pengajuan judul tugas akhir *eeeh ketahuan deh haha. Di semester 7 ini gue ngerasa kurang bersemangat, entah kenapa ya, rasanya beda aja sama semester-semester sebelumnya. Mungkin karena udah berpisah sama temen-temen seperjuangan, hubungan pertemanan yang kacau dan akhirnya sekarang kami terpisah karena memilih konsentrasi yang berbeda-beda, atau tingkat kejenuhan yang sudah sampai klimaksnya, gue ga paham lagi. Tapi segala cara udah gue lakuin buat ngembaliin semangat itu. Cari temen baru di konsentrasi SDM yang memiliki visi sama, yup udah. Edit-edit foto biar gak bete kalo lagi cari-cari bahan/ teori, udah juga. Tapi entah kenapa rasa males itu balik lagi. Tapi Alhamdulillah setelah bimbingan matriks pertama ke dospem, konsultasi, dan dapet banyak masukan serta motivasi, gue langsung on fire lagi, tapi sekarang seminggu kemudian, loyo lagi. Masya Alloh, cobaan banget emang.
With Tio, my campusmate

Akhirnya malam ini, disela-sela kesibukan gue untuk ngerevisi matriks, gue pengen liat koleksi foto-foto lama gue, foto-foto di zaman gue on fire banget urusan kampus, yup sekitar semester 4 dan 5, tahun 2012. Gue sempet ga nyangka, dulu gue se”aktif” itu. Gue bisa melawan tantangan yang ada di depan gue, melihat visi, berusaha, dan akhirnya menggapainya. Well, gue butuh semangat itu kembali !
Me with nurul, rere, and yana

Tapi ada satu hal, foto-foto itu, gue ga menemui mereka lagi. Kesibukan kami masing-masing memisahkan kami. But there’s one who still keep me on their heart. Tapi gue ga bisa janjiin gimana nanti, perbedaan kepahaman membuat jurang pemisah antara kami begitu dalam. Yup, gue jadi inget, bisa jadi on fire gue dulu karena ada support yang besar dari dia. But now, we almost never contact again. Ya Alloh, berikan aku semangat itu kembali melalui jalan yang lain.
senior high mini reunion

Finally, I know, I need a support from my family, my mom, my brother, my sister, my little nieces and little nephew, my little brother
With Yasmina and Najma, they always want to sit with me on the car haha

Take a picture with Najma when we went to Talaga Sampireun

My inspiration, my lovely sister :)

\
A Little Yasmina

Marvel, Najma, Yasmina, Nadya, very love you :) 

I believe, I am a super girl !
All can be reach
Don’t care there are people who give me support or not, I can support my self

-Keep on fire for Februaru 2014 !-

A Truly Story from Malaysia

Yeah I come back to blog world. almost a year I never touch this space hahaha.

Malaysia, yes, almost forget to sharing a story about my experience on that country. 25 days I stay. Long time to know KL city. Alhamdulillah selama 25 hari disini, gue baik-baik aja, ditemani temen sekamar yang super kocak dari D3, Dellia. You know what, awalnya gue mau sekamar sama orang Jepang broo. Tapi akhirnya gue change sama temen gue yang lain. Overall, temen-temen (Universiti Malaya) welcome banget sama kita meski sering kita kecewain hahaha !.
Me in batu caves

A beautiful me and twin tower in a sunny day

With germany friends

Baru hari pertama gue sampe, gue udah kagum banget sama UM, festival budayanya keren abis, didukung dengan fasilitas kampus yang super duper oke, bale sawala kalah lah.  Maklum lah UM ini universitas pertama di Malaysia, yaaah kayak UI-nya Indonesia gitu deh. Segalanya di support sama pemerintah dan negara.

In front of faculty


Cuaca? Panas abis, parah lebih parah dari pada Jakarta, suweeeeerrrr!. Tapi baru sebentar di kota ini, gue udah jatuh cinta sama kota ini. LRTnya yang bikin gue bisa kemana-mana dengan nyaman bikin gue betah untuk travelling di kota ini. Setiap hari bertemu orang-orang baru, saling menolong dan berkenalan dengan mereka, bertukar pikiran dan mendapat inspirasi.
Me when give a presentation


Untuk deadline awal kita disini adalah mengisi acara seminar, Alhamdulillah gue jadi speaker mewakili jurusan yang gue pilih disini, dan hasilnya “great, good job!”.
After cultural night

Sisanya kuliah dikelas, latihan nari setiap malam lalu belanja dan jalan-jalan pastinya.
Moreover, a great surprise here, I can found “family” it is located in Ampang. And I don’t forget, there’s a child was named Amy, he still 3 years but his English is very good, he very smart, active, and so cute. He’s so wonder to close to me and very anthusiast to discuss with me. Maybe apartment environment makes him isolate to get close with others. When we discuss and I must let him go, he promises me “don’t go before come to me and you must meet me before you go back to home” and I promise, but so bad, I don’t find him when I want to go back. Amy, however we don’t meet when I go back, I’ll come to your home if I have a chance to come to Ampang again J.

An amazing twin tower at the night

Disana pula, gue berkenalan dengan muda/i jokam disana, salah satu nama yang masih gue inget adalah Faisal dan Wahidah. Faisal tidak kuliah, dia bekerja, mualaf 3 tahun ini, tapi kesungguhannya dan semangat perjuangannya perlu diacungi jempol. Sayang, gue ga ngasih kartu nama gue ke dia. Perasaan cemas dan malu melanda hati ini. Tapi gue yakin, kalau memang kami diberi esempatan untuk ketemu lagi, kita pasti bisa ketemu. Perjalanan ke Ampang yang cukup jauh dan ditempuh dengan sendirian membuat diri ini ga lelah, karena di dalam LRT gue ketemu banyak temen baru, saling berinteraksi, saling senyum, dan diam-diam gue membaca karakter mereka.itulah nikmatnya perjalanan sendiri, menikmati alam, bertemu manusia unik baru, dan menebar senyum kebahagiaan. Always enjoy the journey.
Take a picture while waiting for 'pensyara'


Cultural Night, acara besar yang merupakan penutupan dari program Student Exchange ini berjalan dengan baik, hasil latihan 1 bulan terbayar sudah keringat kami. Tapi gue ga rugi, gue jadi bisa nari haha. Untuk jalan-jalan, banyak tempat yang udah kami jumpai seperti Melaka, I-City, Genting High Way, Batu Caves.

Love KL, sayangi Kuala Lumpur, the best family from Ampang, I really love you…

Me with Dellia, my roomate

When I get certificate from FASS dean's

Delegate of Student Exchange of UM-USM-UNPAD 2013

Sunday, June 30, 2013

Soulmate

love...
soulmate...
future...

one by one of my friends not become single again, they already find they soulmates, friend of life forever until they separate by the death. it's a very long journey to find your soulmate. of course you have many story with other person before you know your soulmate. even, you often hope that your boyfriend is your soulmate untuil the end but you don't guarantee it. it come back to destiny from our great God.

you do effort very hard in order to your boyfriend, the only person that you loved will become your friend in your home, will guide you to bright way, will lead you to passing difficult times, will  hold you tightly and never let you hurt.

we don't know who our soulmate untill the right time will come. and you don't guess person inside of you is your soulmate or not, it depends the destiny. you just can pray, become better person, leave everything in God, and believe that you'll find your your prince of dream.

i have one, two, three, four, even five friends who already say the pledge of allegiance each other to lead the life until the end, they fall in love in barokah ways. from the deeply heart, i really want to find who become my soulmate and promise each other to live together until the world end.

in my 20th years old, i want to become a  new Malia Nafia Rahayu, better person, believe in my pray that it will come true. my soulmate will come, the best and barokah person to my world and the next life. god, please listen my wish. give me the best prince to teach my children, to lead me into bright life, can motivate each other.


Thursday, June 20, 2013

Pada Akhirnya Harus Memilih

Perasaan..
Sampai saat ini aku tak tau bagaimana perasaanku, aku tak paham lagi akan tanda-tanda di hati ini, aku tak bisa menafsirkannya. Layaknya seorang yang baru mengenal sesuatu, belum mengenal dan memahaminya secara mendalam.

Semuanya terungkap saat semalam lisan itu memberitahuku tentang apa yang dirasakannya selama ini, selama aku menghindarinya, meningglkan, bahkan mengacuhkannya. Wajar bagi seseorang untuk menumpahkan perasaan dan membuat pengakuan tentang semua yang ia rasakan sebelum keadaan semakin memburuk. Tapi, akar dari segalanya adalah perbedaan kefahaman. Dari awal aku selalu menjelaskan segalanya, membuat ia mengerti dan dapat memahami bagaimana keadaanku. Memang salahku tak memberinya penjelasan secara gamblang dan to the point. Aku pikir ia dapat menafsirkannya, namun hatinya telah dicap untuk tidak bisa menafsirkannya.

Segala usaha telah kulakukan, waktu telah banyak terbuang, lama aku menunggu namun hasilnya semakin buruk. Benaknya telah semakin tercampuri dengan opini-opini buruk, ia pun mendekatkan diri dengan orang-orang yang tidak tepat, segalanya semakin memburuk. Tapi aku tak pernah menyerah, doaku selalu terpanjat untuknya.

Ketika dulu perasaan ini masih bersemi, menghindar, lalu sekarang saatnya semuanya dipertanggungjawabkan. Dimana aku yang dulu, sekarang seperti ini, tidak sama lagi. Aku melakukan semua ini karena ada alasan, keadaannya memang seperti ini.

Hati...
Hati ini kelabu, gelap, tak seterang hari kemarin..
Hati ini terus bergejolak memikirkan sesuatu yang tidak pasti, di lain sisi, datang lagi orang-orang baru dalam hidupku mengisi kekosongan ketika aku menghindarinya, hatiku terpaut pada mereka tak dipungkiri. Persamaan kefahaman dan keadaan yang sejalan membuatku tak pernah merasa berat dan menjadikan beban di dalam hari-hariku, namun jika aku ingat dia, hatiku gundah kembali.

Cinta..
Apa itu cinta? Aku tak mengerti dengan kata itu. Seharusnya cinta itu adalah hawa segar yang membawa ketenangan pada siapapun yang menghirupnya, cinta membawa kita menari keatas awan dan menikmati hidup tanpa beban sedikitpun.

Cintaku tak tahu pergi kemana, perasaan yag dulu kurasakan kini menghilang, namun aku tak kuasa untuk meninggalkannya, tak kuasa untuk melepaskannya, tak kuasa untuk menjauh sampai ajal datang. Suatu saat semua orang, termasuk diriku, harus memilih, apakah kau pilih cinta atau pilih kefahamanmu.

Demi segalanya, aku tak mau memilih, namun semuanya adalah pilihan, merelakan sesuatu, dan menerima qodar apa yang akan terjadi nanti. Butuh waktu untuk menenangkan diri dan menyadari bahwa segalanya adalah kenyataan yang harus dihadapi

-Malia Nafia Rahayu-
A true story about him

Thursday, March 28, 2013

Suatu Saat Nanti...


Suatu saat nanti …
Tak tahu apa yang akan terjadi …
Jika saat ini semuanya baik-baik saja, seakan dunia ini begitu damai, burung-burung saling bersiulan, awan cerah menghiasi langit, angin semilir membuat jiwa ini sejuk
Tapi …
21 hari, 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun, 10 tahun, 100 tahun kedepan kita tak tahu apa yang akan terjadi …
Kau yang disana …
Semoga baik-baik saja, jaga tali perasaan ini erat-erat sekuat mampumu ..
Jika suatu hari tali tersebut lapuk, hingga musnah, itu adalah takdir
Namun jika tali tersebut masih tetap kuat sampai bertahun-tahun, itu juga takdir
Semua sudah ada jalannya dari Sang Mahakuasa
Tak satupun dapat menghentikannya

Jika suatu saat nanti …
Tali ini lapuk
Begitupun diriku, akan lapuk, akan musnah, musnah dari hadapanmu …

Wahai dikau yang disana …
Bersiaplah menerima takdir yang telah digariskan …
Tali kasih ini akan tetap ku jaga, ku harap kau demikian J


Inspired by Glenn Fredly - Malaikat Juga Tahu

Sunday, January 6, 2013

2013 0h 2013


2013 oh 2013 itulah judul dari cerita blog gue kali ini. Gue belum ada fikasasi target apa-apa aja yang ingin gue capai di 2013 tapi bayangan beberapa target udah ada. Kali ini gue pengen flash back tentang tahun 2013. Yup gue udah merancanakan banyak target yang ingin gue capai di 2013 tapi ternyata ga semuanya tercapai yaah 70%nya aja sih. Tapi menurut gue itu udah sangat-sangat luar biasa ;).

Beberapa hal yang udah gue capai di 2012 yaitu
·         IP semester 4 gue mencapai 3,8 dan IPKnya 3,6. Alhamdulillah
·         Ikut semester pendek dapet IP 3,75 dan IPKnya jadi 3,62 alhamdulillah
·         Jadi Sekretaris PFU yang oke
·         Jadi Koor Divisi Materi PROFIT 2012 yg oke dan jadi PANITIA TERBAIK PROFIT 2012 !
·         Mampu lebih concern dan peduli terhadap PPM juga ibadah-ibadah lainnya
·         Berhasil keluar negeri (Thailand) dan menjadi nice speaker di International Research Conference on Management, Engineering, and Technology
·         Berhasil menembus sponsor untuk keberangkatan ke luar negeri
·         Menjadi Trainer di TOT LKMM FISIP UNPAD
·         Menjadi Pembicara tentang “Public Speaking” di PROFIT 2012
·         Menjadi Pembicara tentang Persepsi dan Kepribadian di Remaja Remaji Kelompok 7
·         Berhasil magang di Bank (BPRS Amanah Insani)
·         Berhasil menyusun PKM-K meski ga dilanjutin hehe
·         Berhasil lolos seleksi Student Exchange (Inbound) FISIP 2013 to Malaysia PERINGKAT 1 SKOR TERTINGGI, SKOR=88,83
·         Jadi MC di acara arisan keluarga (di rumah Tante Yeni, Cianjur)
·         Jadi MC yang baik di acara akreditasi Administrasi Bisnis FISIP UNPAD 2012
·         KKN di liburan semester ini
·         Ikut Asrama Nasai Juz 8
Bersama seluruh peserta konferensi, EO, dan chairman saat sesi ahir, 2-3 Desember 2012

 Me when presentation


After Conference


At floating market                                                      

At Grand Palace (Emerald Buddha)

At BTS Station National Stadium

That’s all some of my target which is succeed in 2012. I just can say ALHAMDULILLAH and all I reach is present to my mom and my big family (mas eca, mas hendra, mba lika, arya, mba rofi, mba mimie, mas annas, najma, maura, nadya, yasmin, marvell). I really love them. Maybe I can’t give anything for them, especially for mom. I still ask much money from her, but I promise oneday I will have much money and carrying her wherever she wants. I won’t see tears down on her face. I promise, I’ll be a good child for you. Makes you proud and always smile. I also promise to all my family  I’ll makes you all proud of me. You always support me with everything you can. You are my diamond J

I have plan to improve my personal, I want to have many experience as my prepare to welcome future day. Just 4 formula to reach my target D-U-I-T, Doa Usaha Ikhtiar Tawakal.

You also can get what you want, what you target, if you want to serious. Never forget to thanks to Allah in all you get, you must improve your religion quality, Allah will help you in all your thing. I think 2013 is more difficult year, and I believe every year will always be more difficult. It is our challenge to always improve your quality personal and of course quality of your religion. Don’t be aware with your target, everythings gonna be okay if you always use this 4 formulas !

Thanks to all people who is give me motivate, always pray the best for me, and always beside me. I must arrange plan for six semester and seven semester to make my life have clear aim.
  
Bangga melihat tahun 2012 dan akan lebih bangga lagi melihat target-target tahun 2013 bisa tercapai. Satu hal yang harus gue kejar, makna Quran dan Hadist harus dipenuhi syukur-syukur bisa ikut tes Kediri. Aku memimpikannya, namun tak tahu apakah Allah meridhoi diri ini. Hal yang terlalu besar mungkin bagiku, tapi tak ada yang tak mungkin. Aku pasti bisa !