Malaysia, yes, almost forget to sharing a story about my
experience on that country. 25 days I stay. Long time to know KL city.
Alhamdulillah selama 25 hari disini, gue baik-baik aja, ditemani temen sekamar
yang super kocak dari D3, Dellia. You know what, awalnya gue mau sekamar sama
orang Jepang broo. Tapi akhirnya gue change sama temen gue yang lain. Overall,
temen-temen (Universiti Malaya) welcome banget sama kita meski sering kita
kecewain hahaha !.
Me in batu caves
A beautiful me and twin tower in a sunny day
With germany friends
Baru hari pertama gue sampe, gue udah kagum banget sama UM,
festival budayanya keren abis, didukung dengan fasilitas kampus yang super
duper oke, bale sawala kalah lah. Maklum
lah UM ini universitas pertama di Malaysia, yaaah kayak UI-nya Indonesia gitu
deh. Segalanya di support sama pemerintah dan negara.
In front of faculty
Cuaca? Panas abis, parah lebih parah dari pada Jakarta,
suweeeeerrrr!. Tapi baru sebentar di kota ini, gue udah jatuh cinta sama kota
ini. LRTnya yang bikin gue bisa kemana-mana dengan nyaman bikin gue betah untuk
travelling di kota ini. Setiap hari bertemu orang-orang baru, saling menolong
dan berkenalan dengan mereka, bertukar pikiran dan mendapat inspirasi.
Me when give a presentation
Untuk deadline awal kita disini adalah mengisi acara
seminar, Alhamdulillah gue jadi speaker mewakili jurusan yang gue pilih disini,
dan hasilnya “great, good job!”.
After cultural night
Sisanya kuliah dikelas, latihan nari setiap malam lalu
belanja dan jalan-jalan pastinya.
Moreover, a great surprise here, I can found “family” it is
located in Ampang. And I don’t forget, there’s a child was named Amy, he still
3 years but his English is very good, he very smart, active, and so cute. He’s
so wonder to close to me and very anthusiast to discuss with me. Maybe
apartment environment makes him isolate to get close with others. When we
discuss and I must let him go, he promises me “don’t go before come to me and
you must meet me before you go back to home” and I promise, but so bad, I don’t
find him when I want to go back. Amy, however we don’t meet when I go back,
I’ll come to your home if I have a chance to come to Ampang again J.
An amazing twin tower at the night
Disana pula, gue berkenalan dengan muda/i jokam disana, salah
satu nama yang masih gue inget adalah Faisal dan Wahidah. Faisal tidak kuliah,
dia bekerja, mualaf 3 tahun ini, tapi kesungguhannya dan semangat perjuangannya
perlu diacungi jempol. Sayang, gue ga ngasih kartu nama gue ke dia. Perasaan
cemas dan malu melanda hati ini. Tapi gue yakin, kalau memang kami diberi
esempatan untuk ketemu lagi, kita pasti bisa ketemu. Perjalanan ke Ampang yang
cukup jauh dan ditempuh dengan sendirian membuat diri ini ga lelah, karena di
dalam LRT gue ketemu banyak temen baru, saling berinteraksi, saling senyum, dan
diam-diam gue membaca karakter mereka.itulah nikmatnya perjalanan sendiri,
menikmati alam, bertemu manusia unik baru, dan menebar senyum kebahagiaan.
Always enjoy the journey.
Take a picture while waiting for 'pensyara'
Cultural Night, acara besar yang merupakan penutupan dari
program Student Exchange ini berjalan dengan baik, hasil latihan 1 bulan
terbayar sudah keringat kami. Tapi gue ga rugi, gue jadi bisa nari haha. Untuk
jalan-jalan, banyak tempat yang udah kami jumpai seperti Melaka, I-City,
Genting High Way, Batu Caves.
Love KL, sayangi Kuala Lumpur, the best family from Ampang,
I really love you…
Me with Dellia, my roomate
When I get certificate from FASS dean's
Delegate of Student Exchange of UM-USM-UNPAD 2013
No comments:
Post a Comment