Welcome to Malia Nafia Rahayu's blog

Blog is the right place for me to share my mind

Sunday, October 13, 2013

Again, Inspiration ...

Buku Dream Catcher yang saya pinjam dari seorang teman sepesantren saya memberikan banyak inspirasi, membuka wawasan saya, dan juga me-recharge semangat saya untuk tetap berkarya. Rupanya, banyak kebiasaan kecil yang ber-impact besar yang sudah saya tinggalkan di semester ini. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor memudarnya semangat saya di semester ini, kemungkinan besar begitu. Sangat penting memupuk jiwa visioner dalam hidup kita. melihat segala sesuatunya penuh optimistis, membuat tujuan" strategis untuk masa depan, berjuang sak pol kemampuan kita untuk meraihnya, dan suatu saat nanti hanyalah coretan-coretan indah yang terlihat pada tulisan tujuan-tujuan hidup kita selama periode itu. Di kala saya merasa sangat kecil, berada dibawah, pikiran mentok atau kalau di dunia writer dikenal dengan "writer's block", tak bergairah sama sekali; teman-teman datang memberi banyak motivasi, dan buku ini menjadi salah satu titik pencerah saya untuk kembali bersinar seperti dahulu kala. Alanda Kariza mencurahkan segala yang dia lakukan selama ini, sisi lain kehidupan nyatanya ia bagi kepada pembaca bukunya untuk dapat stay strong mengejar impian mereka.

Masih membahas novel pengembangan diri ini, satu kalimat yang begitu berarti untuk saya "Happiness is only real when shared" - Into The Wild. Masih teringat dalam benak saya ketika di akhir tahun lalu atau awal semester kemarin yang mana banyak junior saya dikampus baik yang kenal karena 1 dosen wali, 1 kepanitiaan, atau pernah mengikuti pelatihan bareng; mereka mengajak ngobrol saya bahkan ada yang mebela-belakan sms saya untuk meminta waktu saya sebentar untuk sharing dikampus mengenai pengalaman saya selama menjadi mahasiswa. Saya dengan senang hati membalas sms itu dan mencoba meluangkan waktu. Kami bertemu di meja batu fakultas saya, saling membagi cerita, mengobrol secara 2 arah dengan penuh semangat yang menggebu-gebu sambil mendorong ia untuk maju menggapai mimpi dan keinginannya. Suatu hal yang amat saya senangi ketika saya melihat orang-orang yang pernah berbagi dengan saya dapat tumbuh berprestasi dengan menggapai segala mimpinya hingga ia bisa bangga pada dirinya sendiri. Beberapa hari yang lalu saya pernah bertemu dengan mereka, rupanya mereka sedang sibuk dalam kegiatan himpunan. Saya bangga melihat fully effort yang mereka berikan dalam peran mereka. Saya suka menjadi mentor mereka, melihat mereka berkembang, dan akhirnya pergi meninggalkan mereka dengan senyum dan membuat kenangan indah dalam hati mereka.

Dahulu saya dapat mengibarkian bendera kemenangan dengan begitu bangga dan menjadi icon inspiration bagi beberapa kerabat maupun junior saya, kini saya harus menemukan sosok itu kembali dalam diri saya.
Teringat pesan salah satu dosen baru di jurusan saya di semester ini, asisten Bapak M. Rizal ini begitu cepatnya menjelma seperti Pak Rizal, begitu kami menyapa beliau. Cara mengajarnya sungguh mirip. Memberikan video dan memutar lagu di awal belajar dan menutup kuliah dengan memberikan kalimat-kalimat moyivasi juga kalimat pamungkas yang begitu dahsyat. Beliau mengatakan "Buat dan rancanglah masa depan kalian dengan tujuan-tujuan mulia dari sekarang sebelum terlambat, ketika nanti kalian telah menjadi sarjana dan kelak mencari pekerjaan, kalian tidak akan bingung dan terombang ambing oleh keadaan karena kalian sudah settle dengan tujuan hidup kalian sehingga kalian siap menghantam dunia kelak ketika kalian telah keluar dari UNPAD ini".Pesan Bu Lita selalu menginspirasi saya dan menggali kembali gairah kuliah saya yang hampir selalu melanda hari-hari saya. Saya selalu bersemangat jika hari Kamis tiba, karena saya akan bertemu Ibu Lita. Beliau selalu sharing dan selalu tersenyum, even we answer her question with wrong statement. Beliau juga mengatakan bahwa ia bukan orang baik, tapi beliau selalu berusaha melakukan kebaikan sebagai tabungan pahala untuk di akhirat nanti; melakukan segala sesuatu dengan hati, dengan cinta. Beliau tidak pernah membayangkan bahwa ia akan menjadi dosen, bahkan ia tidak pernah berpikiran untuk menjadi dosen, tapi hanya satu alasan ia untuk menjadi dosen, ia ingin mencari pahala, sungguh mulia. Melalui dua sosok yang baru-baru ini saya kenali, Alanda Kariza melalui novelnya meski dulu saya sempat membaca blognya namun baru kali ini saya mengenalinya begitu dalam dan Ibu Lita dengan filosofi kehidupannya yang begitu menyentuh; dapat mengahntarkan saya menjadi pribadi yang kembali bergairah untuk menata kembali "impian", memaknai arti sebuah mimpi, dan memperjuangkan segala mimpi dengan penuh komitmen.

Salah satu hal yang saat ini sempat saya lupakan adalah melakukan segala sesuatunya dengan penuh cinta, wholeheartedly. Jika kita melakukan segala tanggung jawab kita dengan penuh kesenangan, dengan cinta, dari hati, maka hasilnya pun akan dari hati juga, indah !.

Mengenang segala prestasi dan kisah indah saya bersama orang-orang yang pernah berbagi dengan saya merupakan hal yang dapat mengisi kembali bensin semangat dalam hidup ini. Mulai saat ini tak ada lagi "semuanya bergantung nanti" yang ada yaitu target, tujuan, dan pencapaian. Segalanya dapat terukur dengan pasti asalkan kita sudah meyakininya dengan memimpin hidup ini sebaik mungkin. Mimpi dan target-target saya di dua tahun silam ini sudah tercapai, kini saatnya me-renew my dream !

Layaknya Alanda Kariza, Iman Usman, pemuda yang lain, bahkan orang sepuh lainnya jika ditanya apa alasan mereka melakukan upaya yang begitu kuat untuk menggapai mimpi mereka, adalah faktor orang tua. Kami semua ingin mebahagiakan orang tua kami, melakukan yang terbaik untuk bangsa ini, menjadi pemuda pemimpin bangsa, dan mati dalam keadaan baik, berguna, dihormati, dan dikenang.

Saat ini, tugas akhir yang sedang saya ambil sungguh menyita waktu saya di depan laptop seharian, disamping mengikuti kegiatan pesantren yang cukup padat, doa selalu saya panjatkan di pagi, siang, sore, malam, mauoun di sepertiga malam yang akhir. Terkadang rasa lelah dan tuntutan pada Tuhan muncul dalam benak saya karena selama ini usaha lahir dan batin saya sepertinya belum membuahkan hasil. Tidak sopan mungkin, namun itulah yang terjadi saya tidak bisa memungkirinya. Saya yakin, orang iman itu percaya pada Tuhannya, percaya pada qodo dan qodar yang telah tertulis dalam lauhil mahfudz. Namun ada kalanya tingkat keimanan seseorang itu turun, mungkin saat itu iman saya sedang turun. Kini saya bangkit kembali dan melihat realita didepan mata bahwa saya harus segera menamatkan kuliah saya dan mengejar target selanjutnya.

Always believe, God always give what you need in timesPeran orang-orang terdekat juga sangat mempengaruhi perjuangan seseorang, saya harap di minggu ini segalanya bisa kembali membaik seperti dahulu lagi. Hubungan saya dengan orang terdekat saya bisa membaik, begitu pula dengan progres skripsi, dan persyaratan saya untuk masuk ke perusahaan tempat saya untuk melakukan penelitian. Di minggu ini pula orang terdekat saya akan melakukan sidang skripsinya, semoga segalanya lancar, aku selalu berdoa untukmu, tunggu aku di depanmu nanti. Sukses untuk hari kamis ini, aku akan mendampingimu, dan berikan support terbaik bagimu :)
In my sweet room, Bekasi

2 comments: